Lasswell dan Kaplan
"Kebijakan
sebagai suatu program pencapaian tujuan,
nilai-nilai dan tindakan-tindakan yang terarah."
Friedrich
"Kebijakan sebagai serangkaian
tindakan yang diusulkan seseorang,
sekelompok atau pemerintah dalam suatu
lingkungan tertentu dengan
menunjukkan kesulitan-kesulitan dan
kemungkinan - kemungkinan
usulan kebijakan tersebut dalam rangka mencapai tujuan
tertentu."
Anderson
"Kebijakan sebagai serangkaian
tindakan yang mempunyai tujuan
tertentu yang diikuti dan dilaksanakan oleh
seseorang pelaku
atau sekelompok pelaku guna memecahkan suatu masalah tertentu."
M Irfan Islamy
"Fungsi pemerintah sebagai stabilisator, dinamisator, inovator dan akumulator."
Dunn, Barbara N. McLennan (1980)
Mengklasifikasikan
kebijakan publik:
1. Policy
designed to improve the level of economic development and rate of economic
growth.
2. Policy
designed to improve day-to-day living conditions.
3. Policy
relating to security in the international area.
Keabsahan (legitimasi) peran pemerintah dalam proses perumusan kebijakan Negara:
1. Pemerintah
mempunyai hak yang sah untuk menentukan arah pembangunan nasional sesuai dengan
keinginan/aspirasi rakyat.
2. Pemerintah
mempunyai cukup infrastruktur (baik lunak maupun keras) yang memungkinkan
dirinya mampu mengumpulkan masukan-masukan guna perumusan kebijakan pembangunan
nasional.
3. Pemerintah
mempunyai kewenangan yang sah untuk menghimpun dana dan daya untuk melaksanakan
pembangunan.
4. Pemerintah
mempunyai cukup kemampuan dan tanggung jawab untuk menerjemahkan kebutuhan,
keinginan, dan tuntutan masyarakat ke dalam rencana-rencana dan program-program
pembangunan.
Kebijakan
moneter dan fiskal:
1. Kegiatan
mengalokasikan faktor-faktor produksi, barang-barang dan jasa untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat.
2. Kegiatan
mengadakan redistribusi pendapatan atau mentransfer penghasilan.
3. Kegiatan
dalam rangka menstabilkan perekonomian, melalui kebijakan moneter dan fiskal.
4. Kegiatan
yang mempercepat pertumbuhan ekonomi sehingga standar hidup masyarakat menjadi
lebih layak. (Suparmoko, 1986: 20)
A. PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP MODEL SISTEM
Model Sistem
dikembangkan David Easton (ilmuwan politik Amerika, 1965) yaitu kebijakan yang
dihasilkan pemerintah dipandang sebagai output dari sistem, sedangkan yang
menjadi input selain sumbersumber, juga tuntutan-tuntutan dan
dukungan-dukungan, termasuk di antaranya lingkungan.
Formulasi sistem
politik:
1. Subsistem
masukan (inputs) : terdiri dari tuntutan-tuntutan, dukungan - dukungan dan
sumber-sumber.
2. Subsistem
proses (with inputs) : proses mengubah masukan menjadi keluaran atau disebut
juga proses konversi atau kotak hitam.
3. Subsistem
keluaran (outputs) : hasil atau produk dari proses konversi yang berupa
keputusan atau kebijakan.
4. Subsistem
lingkungan (environment) : faktor-faktor dari luar yang mempengaruhi sistem
politik, seperti sosial, ekonomi, kebudayaan, keamanan, geografis, dan
seterusnya.
5. Subsistem
umpan balik (feed back) : dampak dari pelaksanaan keputusan atau kebijakan,
baik yang positif maupun yang negatif, dimanfaatkan oleh sistem politik.
Tujuan penggunaan model:
1. Menyederhanakan
dan menjelaskan pemikiran tentang permasalahan dan kebijakan keuangan negara.
2. Mengidentifikasikan
kekuatan-kekuatan yang terdapat dalam masyarakat, berupa sumber-sumber keuangan
yang relevan.
3. Menjelaskan
tentang fakta atau peristiwa dan hasil-hasil yang mungkin dapat dicapai di
bidang keuangan, beserta rekomendasinya.
Drs. Ibnu Syamsi
(1994: 36)
"Kebijakan keuangan negara yang perlu dianalisis dengan menggunakan model haruslah mendasarkan diri
pada kebijakan yang rasional,
maksudnya
kebijakan yang bertujuan mengoptimalkan
hasil nilai bersih (net value
achievement)."
Net Value
Achievement
Semua nilai yang relevan dari masyarakat yang ingin diketahui,
dan pengorbanan beberapa nilai untuk dibutuhkan bagi suatu kebijakan
untuk
mendapatkan nilai lainnya.
Kebijakan
rasional
Kebijakan yang mendasarkan diri pada prinsip efisiensi
terhadap
nilai-nilai sosial, politik dan ekonomi
yang tidak selalu dapat dinilai dengan
uang.
B. ADMINISTRASI KEUANGAN NEGARA DALAM KONTEKS MODEL SISTEM
Tiga Elemen
Sistem Kebijakan:
1. Kebijakan
publik : Merupakan serangkaian pilihan yang kurang lebih berhubungan (termasuk
keputusan untuk tidak berbuat) yang dibuat oleh badan-badan atau kantor-kantor pemerintah,
diformulasikan dalam bidang-bidang isu (issues areas) keuangan negara terutama
ke arah tindakan aktual atau potensial dari pemerintah.
2. Pelaku
kebijakan : Individu-individu atau kelompok-kelompok yang mempengaruhi atau
dipengaruhi oleh keputusan-keputusan masyarakat, organisasi-organisasi profesi,
partai-partai politik, badan-badan pemerintah, wakil-wakil rakyat dan analisis
kebijakan keuangan negara.
3. Lingkungan
kebijakan keuangan negara yang dimaksud adalah suasana tertentu, di mana
kejadian-kejadian di sekitar isu kebijakan keuangan negara itu timbul,
mempengaruhi dan juga dipengaruhi oleh pelaku kebijakan dan kebijakan publik di
bidang keuangan negara.
C. PENGARUH
FAKTOR LINGKUNGAN TERHADAP ADMINISTRASI KEUANGAN NEGARA
Tingkat kegunaan
model sistem:
1. Dimensi-dimensi
lingkungan yang menimbulkan tuntutan-tuntutan terhadap sistem keuangan Negara.
2. Ciri-ciri
sistem politik yang memungkinkan untuk mengubah tuntutan-tuntutan menjadi
kebijakan keuangan Negara.
3. Cara
inputs yang berasal dari lingkungan mempengaruhi sistem keuangan Negara.
4. Ciri-ciri
sistem politik yang mempengaruhi isi kebijakan keuangan Negara.
5. Proses
keterpengaruhan antara inputs dengan kebijakan keuangan negara itu sendiri.
Modul Administrasi Keuangan Universitas Terbuka (Edisi 3)
Penulis : Rahman Mulyawan
0 Comments