SISTEM ADMINISTRASI KEUANGAN DAN ANGGARAN KEUANGAN


A. PENGERTIAN SISTEM


Sistem berasal dari kata Yunani systema-systematos. Asal katanya adalah “synistanai”’ yang secara harfiah berarti “menempatkan bersama-sama” (syn = together, histanai = to set, to place). Sistem (bersifat umum) adalah suatu keseluruhan yang terdiri dari bagian-bagian yang saling berkaitan dalam rangka mencapai tujuan tertentu.

Ciri pokok suatu sistem:
  1. Sistem merupakan suatu keseluruhan.
  2. Suatu sistem mempunyai bagian-bagian.
  3. Bagian-bagian dalam suatu sistem saling berkaitan.
  4. Suatu sistem bekerja untuk mencapai tujuan tertentu.
Definisi para pakar teori tentang sistem:
  1. Luwig von Bertalanfy : systems are complexes of elements standing in interaction, in an environmental setting.
  2. Berrien : a system is a set of components, interacting with each other, and a boundary which selects both the kind and rate of flow of inputs and outputs to and from the system.
  3. Russel L. Ackof : a system is any entity, conceptual or physical, which consists of interdependent parts.
  4. Kenneth E. Boulding : a system is a big black box.
  5. Richard A. Johnson : a system is an array of components designed to accomplish a particular objective.
Sistem dalam arti luas adalah kombinasi seperangkat bagian, unsur atau elemen saling terkait erat, saling berinteraksi dan saling ketergantungan (interdependensi) satu sama lain sehingga keseluruhannya menjadi satu kesatuan yang bulat, utuh, terpadu, serta merupakan suatu totalitas atau satu entity yang mempunyai tujuan dan fungsi tertentu.

Kriteria - kriteria sistem:
  1. Terdiri dari beberapa unsur, elemen atau bagian.
  2. Elemen-elemen, unsur-unsur atau bagian-bagian itu satu sama lain jalin menjalin, pengaruh mempengaruhi, terjadi interaksi dan interdependensi.
  3. Keseluruhannya terpadu menjadi kesatuan yang utuh, suatu totalitas.
  4. Kesatuan itu mempunyai tujuan, fungsi atau output tertentu.


B. BAGIAN-BAGIAN SISTEM


Struktur sistem merupakan hal yang penting dalam suatu sistem, karena struktur tersebut menentukan bagaimana suatu sistem bekerja dalam mencapai sasaran tertentu di mana setiap bagian menjalankan fungsi tertentu. Sistem merupakan suatu keseluruhan (the whole) yaitu suatu sistem bukanlah semata-mata merupakan penjumlahan dari bagian-bagian. Setiap bagian berhubungan satu dengan yang lain sehingga terjalin suatu ketergantungan di antara bagian-bagian tersebut. Interaksi sistem meliputi 3 tingkat, yaitu input - konversi - output. 

Hubungan (interaksi) dapat dibeda-bedakan berdasarkan aspek aspek tertentu :
1. Jangkauan.
  • Intern : interaksi antarkomponen atau subsistem dalam satu sistem.
  • Ekstern : interaksi antara satu sistem dengan lain sistem, dalam tingkat input dan output.
2. Sebab Akibat
  • Deterministik : bila hubungan sebab-akibatnya tidak pasti bahwa suatu komponen/sistem otomatis pasti terpengaruh atau tergantung dari komponen/sistem lain.
  • Nondeterministik : bila hubungan sebab-akibatnya tidak pasti; bahwa untuk dapat berfungsi atau berubah, sesuatu komponen / system tidak perlu bergantung dari sesuatu komponen/sistem lain.
3. Sifat Pengaruhnya
  • Fungsional, positif, atau reinforcing, apabila pengaruhnya menunjang, memperkuat, mempercepat fungsi, perubahan atau pertumbuhan subsistem/sistem.
  • Disfungsional, negatif, atau counter acting, apabila pengaruhnya menghambat, mencegah atau menetralisasi (Drs. Bulizuar Buyung, 1986).


C. BATAS SISTEM


Batas sistem (boundary) adalah batas yang memisahkan, dimana bagian yang termasuk ke dalam suatu sistem dan mana yang tidak. Batas-batas suatu sistem dapat berubah tergantung pada elemen - elemen apa yang akan dimasukkan ke dalam sistem dan elemen-elemen apa yang tidak.

D. KLASIFIKASI SISTEM


Klasifikasi system menurut Drs. Bulizuar Buyung (1986):
1. Sistem konkret (concrete system) dan sistem abstrak (abstract system).
  • Sistem konkret : Sistem yang dapat dilihat, diraba, serta berwujud ( hewan, komputer, mobil dan lainlain).
  • Sistem abstrak : Sistem yang tidak dapat dilihat bagaimana wujudnya (kepribadian, perekonomian, politik dan lain-lain).
2. Sistem alamiah (natural system) dan sistem buatan (man made system).
  • Sistem alamiah : sistem yang terjadi secara alami, dalam arti tidak dibuat oleh manusia. (tata surya, pegunungan, lautan dan lain-lain)
  • Sistem buatan : sistem yang terjadi sebagai hasil ciptaan manusia (sistem lalu lintas, televisi, handphone, dan lain-lain)
3. Sistem hidup (living system) dan sistem mati (non living system).
  • Sistem hidup : sistem yang selalu berubah, tumbuh dan berkembang (manusia, kebudayaan, tumbuhtumbuhan dan lain-lain).
  • Sistem mati bersifat relatif statis, dengan perubahan yang sangat lambat, sebut saja, misalnya apartemen, patung, dan mobil.
4. Sistem terbuka (open system) dan sistem tertutup (close system)
  • Sistem terbuka : sistem yang eksistensinya sangat dipengaruhi oleh berbagai sistem lain. (manusia, tradisi, kebudayaan dan lain-lain).
  • Sistem tertutup stabil tidak terpengaruh oleh sistem-sistem atau hal-hal lain, misalnya penerangan listrik, dan mesin mobil.
5. Sistem kompleks (complex system) dan sistem sederhana (simple system)
  • Sistem kompleks : sistem yang subsistemnya demikian banyak sehingga terjadi demikian banyak hubungan antarsubsistemnya (televisi, mobil, pendidikan, pemerintahan dan lain-lain).
  • Sistem sederhana : Apabila jumlah sub sistemnya sedikit (meja, lemari, dan rokok).


E. LINGKUNGAN SISTEM


Lingkungan sistem adalah tempat suatu sistem berada atau bekerja. Ada 2 macam sistem yaitu sistem terbuka dan sistem tertutup. Sistem terbuka berinteraksi dengan lingkungannya, menerima dan memberikan pengaruh pada lingkungannya. Sistem keuangan negara merupakan sistem terbuka, karena sistem keuangan negara sangat dipengaruhi oleh sistem politik.

F. SIFAT-SIFAT SISTEM


Sifat-sifat dari suatu sistem:
  1. Terdiri dari berbagai unsur atau komponen (struktural ataupun fungsional).
  2. Komponen-komponen tersebut berhubungan satu sama lain, jalin menjalin, pengaruh mempengaruhi; terjadi interelasi, interaksi, dan interdependensi.
  3. Komponen-komponen tersebut secara keseluruhan terpadu menjadi kesatuan yang bulat, suatu entity, suatu totalitas atau one integrated whole.
  4. Keseluruhan komponen sebagai suatu totalitas itu mempunyai tujuan, fungsi atau output tertentu.
  5. Wagiono Ismangil mengemukakan bahwa sifat-sifat dari suatu sistem adalah pencapaian tujuan, kesatuan usaha, keterbukaan terhadap lingkungan, transformasi, hubungan antarbagian dan mekanisme pengendalian


G. TINGKAT KOMPLEKSITAS SISTEM


Tingkat kompleksitas sistem adalah seberapa rumit struktur dan proses suatu sistem.
9 tingkat klasifikasi menurut Boulding berdasarkan kompleksitas:
  1. Sistem statis : sistem yang mempunyai struktur statis (static structure) / frame work. Contoh : susunan meja dan kursi dalam sebuah ruangan kuliah.
  2. Sistem dinamis sederhana (simple dynamic system). Contoh : sistem yang terdapat dalam jam dinding.
  3. Sistem Sibernetik (Cybernetic System) : Ditandai dengan adanya kontrol umpan balik (feedback control system). Contoh : sistem yang terdapat dalam sebuah lemari es.
  4. Sistem terbuka (open system) : Ditandai oleh adanya suatu struktur yang hidup, serta berkemampuan memelihara struktur sistem secara mandiri (self maintaining structure), dan mampu berinteraksi dengan lingkungan. Contoh : sel biologis.
  5. Genetic-societal system : sistem kehidupan tumbuh-tumbuhan yang ditandai dengan adanya perilaku philanthropies.
  6. Animal system : sistem kehidupan binatang, ditandai adanya mobilitas spasial, perilaku yang bertujuan (teologis), dan adanya kesadaran (self awareness).
  7. Human system : Ditandai oleh adanya kesadaran diri (self consciousness) yang lebih mendalam tentang hakikat dan citra diri, serta tindakan yang terkendali secara rasional.
  8. Socio-organization system : Ditandai oleh adanya interaksi manusia yang mempunyai kedudukan (status) dan menjalankan peran (role) tertentu.
  9. Transcendental system : Sistem adikodrati (transendental system) yang menyangkut sistem dunia kodrati, terutama berkaitan dengan konstelasi kekuasaan “Yang Maha Kuasa”.


H. PROSES KERJA SISTEM


Proses kerja sistem mengarah pada pencapaian tujuan tertentu melalui proses konversi, yaitu proses perubahan input menjadi output. Proses konversi berlangsung di dalam dan dipengaruhi oleh struktur sistem. Semakin rumit struktur suatu sistem, semakin rumit proses yang terjadi.

Sumber:

Modul Administrasi Keuangan Universitas Terbuka (Edisi 3)
Penulis : Rahman Mulyawan

Post a Comment

0 Comments